Berat, Ini Calon Lawan Timnas Indonesia di Piala Asia 2023

Setelah lolos kualifikasi, Timnas Indonesia berpotensi menghuni grup ‘neraka’ pada putaran final Piala Asia 2023.

Ranking Indonesia yang rendah di dalam daftar negara FIFA membuat skuad Garuda akan menghuni posisi pot 4 di Piala Asia.

Dengan posisi 159 dunia, Indonesia merupakan negara dengan peringkat paling rendah dibanding kontestan-kontestan lain.

Mengacu pada 24 negara peserta dan akan dibagi menjadi empat pot unggulan, maka akan ada enam negara di tiap-tiap pot yang dibagi berdasarkan ranking.

Dengan kondisi seperti itu, Indonesia kemungkinan besar tetap ada di pot 4 hingga drawing dan akan bertemu lawan-lawan kuat.

Salah satu tim dari pot 1 seperti Iran, Jepang, Korea Selatan, Australia, Arab Saudi, dan Qatar dipastikan akan menjadi lawan anak asuh Shin Tae Yong.

Lawan kuat juga akan datang dari penghuni pot 2 seperti Uni Emirat Arab, Irak, Oman, China, Suriah, dan Vietnam.

Sementara negara-negara pot 3 pun bisa menghadirkan ancaman karena berisi Lebanon, Uzbekistan, Bahrain, Yordania, Kirgistan, dan Palestina. Sebagai gambaran, Indonesia menelan kekalahan dari Yordania pada Kualifikasi Piala Asia yang beberapa pekan lalu.

Berdasarkan peringkat saat ini, Indonesia menempati posisi pot 4 bersama India, Thailand, Tajikistan, Hong Kong, dan Malaysia. India merupakan negara dengan peringkat tertinggi di pot 4, yakni posisi 106 dunia.

Timnas Indonesia sangat sulit, jika tidak bisa dibilang mustahil, untuk naik ke pot 3 karena harus bisa menembus posisi 100 besar dunia. Saat ini posisi negara terendah di pot 3 ditempati Palestina yang memiliki ranking 100.

Indonesia juga tidak mungkin naik ke pot 2 karena AFC mengalokasikan pot 1 dan pot 2 bagi 12 pertama yang lebih dulu lolos ke putaran final Piala Asia.

Satu-satunya cara bagi Indonesia melonjak ke pot 1 dan menghindari posisi di pot 4 adalah dengan menjadi tuan rumah.

AFC memastikan negara tuan rumah akan menempati pot 1, namun hingga kini belum ada negara yang dipastikan menjadi penyelenggara Piala Asia ke-18 tersebut setelah China mengundurkan diri sebagai penjamu negara-negara peserta.