Drama sepak bola Eropa akhirnya dimulai. Klub-klub top Eropa mengumumkan kompetisi tandingan yang disebut European Super League (ESL).
Isu soal pengumuman European Super League ini sudah memanas sejak Minggu (18/4) malam WIB. Kabarnya klub-klub yang terlibat sudah bersiap membuat pengumuman resmi.
Kini, Senin (19/4) pagi WIB, akhirnya pengumuman resmi itu diluncurkan. Ada 12 klub yang bersatu membuat kompetisi tandingan di level Eropa.
“12 klub top Eropa hari ini bersatu untuk mengumumkan bahwa mereka telah bersepakat membuat kompetisi tengah pekan, Super League, yang dikelola oleh klub-klub pendiri.”
Begitu bunyi potongan pengumuman resmi pihak ESL. Lalu, siapa saja klub-klub pendiri yang dimaksud?
12 founding clubs ESL
Sesuai gosip yang beredar sebelumnya, ada 12 klub dari tiga liga yang sudah bersepakat. 6 perwakilan Premier League, 3 Serie A, dan 3 dari La Liga.
Berikut daftar klub yang terlibat menciptakan ESL:
- Manchester United
- Manchester City
- Arsenal
- Chelsea
- Liverpool
- Tottenham
- Juventus
- Inter Milan
- AC Milan
- Barcelona
- Real Madrid
- Atletico Madrid
Seharusnya ada PSG, Bayern Munchen, dan Borussia Dortmund untuk melengkapi daftarnya jadi 15 tim. Namun, 3 tim ini masih belum memberikan suara sepakat mereka.
Tujuan Dibentuk ESL
Tentu ada pertanyaan besar soal mengapa klub-klub top tersebut sampai membuat kompetisi tandingan tengah pekan. Keresahan ini juga dijawab dalam rilis pers yang sama.
“Format Super League datang di masa-masa pandemi global yang menegaskan ketidakstabilan dalam model ekonomi sepak bola Eropa yang sekarang.”
“Lebih lanjut, untuk beberapa tahun berikutnya, klub-klub pendiri memasang target untuk mengembangkan kualitas dan intensitas kompetisi Eropa di setiap musimnya.”
“Dan menciptakan format untuk klub-klub top tetap bersaing secara reguler.”
Format kompetisi ESL
Singkatnya, ESL adalah kompetisi tandingan untuk UCL. 15 klub pendiri akan terus bermain di setiap musimnya dengan tambahan undangan 5 klub terbaik di Eropa.
Berikut poin-poin format kompetisi yang ditegaskan dalam rilis pers tersebut:
- 20 klub peserta, dengan rincian 15 klub pendiri dan 5 klub yang lolos kualifikasi tahunan berdasarkan capaian mereka di musim sebelumnya.
- Pertandingan tengah pekan, semua klub peserta masih akan bermain di liga nasional masing-masing. Hal ini menjaga jadwal tradisional liga domestik yang masih jadi nyawa klub.
- Turnamen dimulai di bulan Agustus. Klub-klub peserta dibagi menjadi dua grup dengan 10 peserta, bermain kandang-tandang.
- Tiga tim teratas di setiap grup akan otomatis lolos ke babak perempat final. Tim yang finis di peringkat empat dan lima akan bersaing dalam dua leg play-off untuk merebutkan sisa dua slot perempat final.
- Mulai babak perempat final akan dimainkan dalam dua leg. Final akan dihelat di tempat netral.
Rencana ESL ini tentu dikecam keras oleh pihak-pihak penyelenggara yang lama. FIFA dan UEFA mengutuk keras, liga-liga top mulai Premier League, Serie A, dan La Liga juga berdiri bersama UEFA.
Meski begitu, pihak ESL yakin bisa mencapai kesepakatan dengan UEFA dan liga-liga terkait dalam diskusi lanjutan.
“Ke depannya, klub-klub pendiri ingin berdiskusi dengan UEFA dan FIFA untuk bekerja sama mencari solusi terbaik untuk liga baru dan untuk sepak bola secara menyeluruh.”
Saat ini, jabatan direktur pertama ESL dipegang oleh Florentino Perez, presiden Real Madrid. Dia memastikan rencana ini adalah pilihan terbaik bagi sepak bola.
Comment