Site icon Tips Junior Bola

Perang Rusia-Ukraina Berimbas ke Bos Chelsea

Taipan Rusia Roman Abramovich sebagai bos klub Chelsea diusir oleh Pemerintah Inggris akibat Rusia dianggap brutal menyerang dan invasi Ukraina. Apakah The Blues bakal dijual?

Abramovich dituduh terlibat dalam rencana presiden Rusia Vladimir Putin menginvasi Ukraina dan berpotensi dicekal selamanya oleh Inggris.

Apa jadinya Chelsea tanpa Roman Abramovich? Pertanyaan yang mungkin selama ini hampir tidak pernah terlintas dalam benak para suporter The Blues.

Tapi hal itu bisa benar-benar terjadi menyusul adanya ketegangan politik antara Rusia dan Ukraina, yang ditandai dengan invasi negara asal Abramovich tersebut ke tetangga mereka pekan ini.

Laporan terbaru pada Jumat (25/2/2012), dilansir goal.com, menyebutkan bahwa taipan berusia 55 tahun itu diusir oleh pemerintah Inggris karena dugaan keterlibatannya dengan gerakan militer Rusia dan jika memang demikian, maka bisa berdampak pada masa depan Chelsea.

Abramovich dikabarkan telah dilarang untuk masuk ke Inggris selamanya. Pria asal Rusia tersebut disebut sebagai salah satu orang terdekat Presiden Rusia Vladimir Putin, dengan ia dituding juga menjadi orang yang turut terlibat dalam rencana Putin.

Menurut laporan The Sun, keamanan Inggris mengungkapkan bahwa Abramovich sudah tidak bisa lagi tinggal di Inggris. Selain itu, pejabat di bagian imigrasi Inggris sudah diberi instruksi untuk melarang Abramovich masuk ke negara mereka.

Andai itu terjadi, sudah dipastikan bahwa Abramovich tidak akan lagi bisa menonton langsung pertandingan Chelsea di Stamford Bridge. Padahal selain status sebagai pemilik Chelsea, ia juga memiliki sejumlah bisnis, aset di beberapa bank dan properti mewah di Inggris, termasuk rumah mewahnya di dekat Kensington Palace yang bernilai £125 juta.

Pemerintah Inggris berpeluang besar untuk meninjau ulang hubungan diplomatik mereka dengan Rusia, jika negara tersebut tak kunjung menghentikan konflik dengan Ukraina. Jika demikian, maka para pebisnis asal Rusia yang ada di Inggris akan terkena imbasnya termasuk Abramovich.

Bagaimana nasib Chelsea dalam situasi ini?

Sejumlah laporan di Inggris menyatakan bahwa Chelsea tidak akan merasakan dampak finansial secara langsung seandainya Abramovich benar-benar dicekal oleh pemerintah Inggris, setidaknya dalam waktu dekat ini.

“Sejauh ini tidak ada tanda-tanda itu [masalah bagi Chelsea] terjadi, dan sumber-sumber yang dekat dengan Abramovich bersikeras bahwa ia tidak melakukan apa pun yang akan membuatnya dikenai sanksi,” demikian laporan The Sun.

“Tetapi bahkan jika itu terjadi, dipahami bahwa tidak mungkin akan ada dampak apa pun pada Chelsea, setidaknya dalam jangka pendek.”

Sejak 2018 lalu, Abramovich memang sudah hampir tidak pernah mengunjungi Inggris untuk mengontrol langsung manajemen Chelsea karena visanya di paspor Rusia tidak diperpanjang, meski sempat masuk ke Inggris menggunakan paspor Israel setelah ia disahkan menjadi warga negara Israel.

Chelsea sebagai unit bisnis akan tetap bisa menjalankan roda keuangan mereka secara mandiri, termasuk mengelola pendapatan hak siar dari Liga Primer Inggris dan UEFA, membayar gaji para pemain dan staf klub seperti biasa.

Adakah peluang Abramovich menjual Chelsea?

Kabarnya memang ada beberapa investor yang tertarik membeli Chelsea dan tengah menyusun tawaran untuk membeli klub tersebut dari Abramovich.

Bloomberg melaporkan investor dan perusahaan ekuitas swasta, termasuk beberapa dari Amerika Serikat (AS), menaruh perhatian mereka terhadap situasi pelik yang dialami Abramovich.

Laporan tersebut menambahkan bahwa Chelsea telah menerima satu proposal yang berisi pertanyaan tentang status klub apakah terbuka untuk dijual atau tidak, kendati belum ada konfirmasi dari pihak The Blues sejauh ini mengenai kabar itu.

Abramovich membangun kekayaannya dari bisnis minyak setelah runtuhnya Uni Soviet pada 1990-an dan membeli Chelsea pada 2003. Bloomberg Billionaires Index mengklaim ia sekarang memiliki kekayaan bersih £9,7 miliar. Sementara Chelsea sebagai klub yang telah dikembangkannya kini bernilai £1,5 miliar. (Goal.com/Red)

Exit mobile version